Rabu, 11 Januari 2012

Selamat Bertugas Mas....
















Ini adalah acara perpisahan Mas Panji...

Atasan dan Bawahan Akrab, Itu Baik...














Tim Advertising Sales dan Marekting Gramedia Majalah menerima kunjungan CEO Kompas Gramedia, Agung Adiprasetyo pada awal Januari 2012 di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Panjang 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.







Selasa, 21 Juni 2011

Rendang Sakit Hati (catatan 1)





Pagi 11 Juni 2011

Kami meninggalkan Jakarta pada malam sebelumnya. Seingat saya, waktu telah menunjukkan lebih dari pukul 22.00 ketika mobil yang kami kendarai meninggalkan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Awal yang cukup melelahkan jika mengingat seharian penuh kami, tiga belas orang mengikuti ekspedisi ini, telah melakukan aktivitas rutin kantor.

Ada kawan yang menggerutu karena menilai perjalanan kami sudah terlambat jika ingin tiba di Yogyakarta, Jawa Tengah, pada pagi hari. Tapi toh gerutuan itu lenyap ketika mobil bergerak beriringan memasuki jalan bebas hambatan dalam kota. Rupanya ia sudah tertidur.

Gambar di atas adalah pagi beberapa jam setelah memasuki perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Kami mampir di sebuah kedai makan yang berada di tepi jalan utama. Sebagian dari kami melepas lelah dengan menyulut kretek atau rokok putih yang sudah dikantongi semalam suntuk.

Ada juga menghirup kopi atau teh panas, dan mencicipi camilan lokal. Tidak sedikit juga yang langsung "main hajar" dengan menu sop iga sapi ataupun sop buntut. Tetapi, tak ada salahnya bukan?

Seorang kawan yang lain kembali menggerutu karena menganggap makanan yang dipesannya kelewat mahal. Tak pelak, masing-masing dari kami diinterogasinya. Ia bertanya, berapa uang yang kami rogoh dari kocek untuk membayar makanan yang dipesan. Kawan ini boleh kecewa, karena fulus yang kami keluarkan tetap saja lebih sedikit dari yang ia keluarkan pagi itu.

Beruntung, kawan ini penyabar. Ia tetap menghabiskan makanan yang sudah dipesannya. Beberapa teman memberitahukan sesuatu kepadanya.

Ternyata pangkal masalahnya adalah jumlah rendang hati sapi yang disabetnya dari wadah penyajian. Pendeknya sekerat rendang hati sapi harganya jauh lebih mahal dari ikan nila goreng selebar telapak tangan yang harganya sekitar Rp. 6.000. Dapat dikira-kira berapa yang harus kawan ini bayar untuk dua kerat rendang hati sapi. Pantas saja jika kawan ini merasa "sakit hati".

Tetapi, dari semua yang kami alami pagi itu, saya beruntung merasa berada di sebuah dunia yang berbeda. Paling tidak, merasa terlepas dari atmosfer Ibukota yang menyesakkan dan melelahkan.

(bersambung...)